Senin, 29 November 2010

telaah kurikulum

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

a. Kelas VII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Memahami dasar dan tujuan akidah Islam
1.1 Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam
1.2 Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan akidah Islam
1.3 Menjelaskan hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
1.4 Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam, dan Ihsan

2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya 2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
2.2 Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
2.3 Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz bagi Allah SWT.
2.4 Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil, dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji kepada Allah
1.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhlas, taat, khauf dan taubat
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam kehidupan sehari-hari

b. Kelas VII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Memahami al-asma' al-husna



1.1
Menguraikan 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)

1.2 Menunjukkan bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran Allah melalui pemahaman terhadap 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)

1.3 Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)

1.4 Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum) dalam kehidupan sehari-hari

2.2 Meningkatkan keimanan kepada malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib selain malaikat 2.1


2.2


2.3


2.4 Menjelaskan pengertian iman kepada malaikat Allah SWT dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan
Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya malaikat Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan
Menjelaskan tugas, dan sifat-sifat malaikat Allah serta makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan
Menerapkan perilaku beriman kepada malaikat Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena kehidupan

Akhlak
3.3. Menghindari akhlak tercela kepada Allah
3.1 Menjelaskan pengertian riya' dan nifaaq
3.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan riya' dan nifaaq
3.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan riya' dan nifaaq dalam fenomena kehidupan
3.4
Membiasakan diri untuk menghindari perbuatan riya' dan nifaaq dalam kehidupan sehari-hari
c. Kelas VIII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT

1.1

Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT

1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya kitab-kitab Allah SWT
1.3 Menjelaskan macam-macam, fungsi, dan isi kitab Allah SWT
1.4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah SWT


Akhlak

1. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri


1.1


1.2


1.3


1.4




Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah dalam fenomena kehidupan
Menampilkan perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah


2. Menghindari akhlak tercela kepada diri sendiri

2.1
Menjelaskan pengertian ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
2.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan takabur
2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan takabur




d. Kelas VIII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah SWT
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya Rasul Allah SWT
1.3 Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah SWT

1. 4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada Rasul Allah dan mencintai Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan

2. Memahami mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash) 2.1 Menjelaskan pengertian mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
2.2 Menunjukkan hikmah adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash) bagi Rasul Allah dan orang-orang pilihan Allah

Akhlak

1. Menerapkan akhlak terpuji
kepada sesama 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam fenomena kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam kehidupan sehari-hari

2. Menghindari akhlak tercela kepada sesama
2.1 Menjelaskan pengertian hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namiimah
2.2 Mengidentifikasi bentuk perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah
2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah
2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah dalam kehidupan sehari-hari



Kelas IX, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada hari akhir dan alam gaib yang masih berhubungan dengan hari akhir 1.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan terjadinya hari akhir
1.3 Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan dengan hari akhir
1.4 Menjelaskan macam-macam alam gaib yang berhubungan dengan hari akhir
1.5 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir


Akhlak

1. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari berilmu, kerja keras, kreatif dan produktif dalam fenomena kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari


f. Kelas IX, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah

1. Meningkatkan keimanan kepada Qada dan Qadar 1.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Qada dan Qadar
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan adanya Qada dan Qadar
1.3 Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa yang berhubungan adanya Qada dan Qadar
1.4 Menunjukkan ciri-ciri perilaku orang yang beriman kepada Qada dan Qadar Allah.
1.5 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Qada dan Qadar Allah

Akhlak

1. Menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja 1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
1.3 Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena kehidupan
1.4 Menampilkan perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari.


2. Pemilihan Materi
Alasan kami memilih Kelas VII semester I tentang Menerapkan akhlak terpuji kepada Allah dan Kelas IX semester II tentang Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja adalah karena kami ingin menyelaraskan antara hubungan kita kepada Allah dan hubungan kita sesama makhluk/manusia lainnya. Di kelas VII kami ingin menjelaskan cara seseorang untuk bisa dekat kepada Allah dan ini memang harus dipupuk sejak dini untuk menumbuhkan rasa cinta dan gemar. Selanjutnya kami membahas hubungan dengan sesama teman lainnya agar hubungan sesama bisa berjalan dengan baik, langgeng dan berjalan sesuai dengan ajaran agama.


3. Materi Pembelajaran

 Kelas VII semester I
Menerapkan akhlak terpuji kepada Allah
A. Pengertian dan Pentingnya Ikhlas, Taat, Khauf, dan Taubat
1. Ikhlas
Ikhlas menurut ahli bahasa adalah membersihkan atau memurnikan sesuatu dari kotoran. Sedangkan menurut istilah syari’at adalah membersihkan dan memurnikan ibadah dari segala jenis kotoran syirik.
Setelah diketahui pengertian ikhlas dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang dapat dikatakan ikhlas dalam beribadah apabila ia bertauhid dan meninggalkan segala jenis syirik.
Allah berfirman dalam al- Quran yang artinya:
“katakanlah, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagin-NYA dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama- tama berserah diri (kepada Allah)).” (Qs. Al-an’am ayat, 6: 162-163)
Berikut adalah pertanda orang-orang ikhlas :
1. Bersemangat dalam beramal demi agama
2. Bersegera dalam mengerjakan amal kebaikan dan menuai pahala
3. Sabar, bertahan, dan tidak mengeluh dalam mengerjakan amal kebaikan
4. Antusias dalam menyembunyikan amal kebaikan
5. Mengerjakan amal kebaikan dengan tuntas dan rapih secara rahasia
6. Memperbanyak amal kebaikan yang dilakukan secara rahasia.
2. Taat
Taat berarti patuh dan tunduk kepada perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Taat sesama manusia dilaksanakan selagi perintah dan larangannya bukan perkara maksiat. Sebagai mana firman Allah yang artinya:
“katakanlah wahai Muhammad, taatlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya. Oleh itu, jika kmu berpaling (durhaka) maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang- orang yang kafir”. (QS.Al-imran :32).
Dan firman Allah lainnya yang artinya:
“hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosul (NYA), dan ulul ‘amri di antara kalian……(QS. An-nisa:59). Seringan dengan ayat tersebut Nabi bersbda: “atas seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam hal yang ia suka dan tidak suka kecuali diperintahkan dalam hal maksiat, maka tidak boleh mendengar dan taat”. Riwayat Bukhori dan Muslim.
3. Khauf
Khauf adalah rasa sakit serta bergetarnya hati karena ada sesuatu yang dibenci dihadapannya. Perumpamaannya seperti jika seseorang yang akan dihukum pancung oleh raja, lalu raja itu telah memerintahkan algojonya dan algojo itu telah memegang pedangnya, maka ia telah merasa yakin akan kematiannya sebentar lagi, maka terasalah pedih hatinya saat itu dan bergetar karena rasa takut yang sangat, dan inilah yang disebut khauf.
Khauf ini dapat menjadi kaut dan lemah tergantung pada keyakinan seseorang kepada Allah. Selain khauf yang disebabkan dari rasa takut seperti diatas, ada pula khauf yang disebabkan oleh karena takut akan kebesaran dan keagungan Allah. Sebagai mana firman Allah yang artinya::
“sesungguhnya yang paling takut kepada Allah diantara hambaNYA adalah ulama”. (QS. Faathir :28).
Tanda-tanda khauf
 Adanya kesesuaian antara lahir dan batin. Artinya, perbuatan dan hati seseorang tidak saling bertentangan. Amal lahirnya tidak lebuh baik dari pada batinnya.
 Jujur kepada Allah dalam ucapan, perbuatan dan sikap.
 Menyesali kejelekan dan bergembira atas amal baik yang telah diperbuat.
 Hari ini lebih baik dari kemarin.
Menumbuhkan khauf
 Membaca dan menghayati ayat-ayat Al-quran yang berkenaan dengan hari kiamat dan azab Allah.
 Mengingat kematian dengan berziarah kubur
 Selalu merasa diawasi Allah.
 Bergabung bersama orang-orang yang selalu mengingat Allah.
4. Taubat
a) Pengertian tobat
taubat artinya meninggalkan perbuatan maksiat menuju ketaan kepada Allah, karena Allah adalah Dzat yang berhak disembah dan ditaati. Hakekat dari penghambaan itu adalah menghinakan dan merendahkan diri di hadapan Allah atas dasar cinta dan pengagungan. Jika seorang hamba sadar akan kedudukan Alllah, maka hendaklah ia menghadap Allah, memohon ampuna-NYA. Taubat itu wajib hukumnya dan haram ditunda-tunda.
b) Hakikat taubat
hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada Allah menuju ketaatan kepada Allah.

c) Keutamaan taubat
 Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah.
 Taubat merupakan sebab keberuntungan.
 Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas segala kesalahan-kesalahannya.
 Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.
 Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat.
Berlama-lama dalam kemaksiatan menyebabkan hati menjadi keras dan menjauhkan seseorang dari Allah yang konsekuensinya akan melemahkan iman, karena iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Taubat yang diperintahkan Allah kepada manusia adalah taubat Nasuha, sebagaimana firman Allah yang artinya: “hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahan kamu dan masuklah kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (At-tahrim:8)
Taubat memiliki lima syarat utama yaitu:
• Ikhlas semata-mata karena Allah
• Hendaknya ia menyesal dan bersedih atas kemaksiatannya yang telah lalu disertai cita-cita semestinya di tidak pernah jatuh dalam pelanggaran tersebut.
• Hendaknya ia berhenti dari kemaksiatan itu secara total.
• Hendaknya ia ber-azam untuk tidak kembali lagi kepada kemaksiatan itu pada hari-hari mendatang.
Maka dari itu hendaklah bersigrah dalam melakukan taubat untuk mengharap ampunan Allah sebelum kematian datang.
B. Nilai-nilai positif dari perilaku ikhlas, taat, khauf dan taubat dalam kehidupan sehari-hari.
1) Dampak positif ihklas dan taat dalam kehidupan sehari-hari
• Dampak positif ihklas dalam kehidupan sehari-hari
1) Melatih diri agar tidak mersa bangga jika perbuatan baiknya dipuji orang lain.
2) Dapat menjaga keistiqomahan dan kerutinan dalam berbuat baik, meskipun perbuatan amal baiknya itu tidak terlihat oleh manusia.
3) Merasa senang karena adanya harapan mencari ridha dari Allah semata.
4) Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya dipuji oleh orang lain.
• Dampak positif taat dalam kehidupan sehari-hari
 Memperoleh kepuasan batin karena telah melaksanakan salah satu kewajibannya kepada Allah.
 Memperoleh kemenangan yang besar
 Mendapatkan ridho Allah karena telah mampu mentaati perintah-NYA.
 Melatih diri untuk disiplin dalam segala hal termasuk dalam urusan belajar dan mematuhi peraturan sekolah.
 Selalu taat dengan peraturan sekolah baik dilihat oleh guru maupun tidak.
 Segera mempersiapkan diri apabila tiba waktunya beribadah kepada Allah.
• Dampak positif khauf dalam kehidupan sehari-hari
 Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya karena mengharap ridho dari Allah.
 Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa karena akan dipertanggungjawabkan kepada Allah.
 Tidak bangga dengan kebaikan yang dilakukan dimasa lalu karena belum tentu kebaikannya tersebut diterima disisi Allah.
 Bersikap hati-hati dalam berusaha sehingga rizki yang diperoleh halal dan diridhoi Allah.
 Mengingat-ingat dosa dan kesalahan dimasa lalu karena belum tentu dimaafkan Allah.
 Melupakan kebaikan dimasa lalu kerena belum tentu diterima Allah.
• Dampak positif taubat dalam kehidupan sehari-hari
• Memperoleh semangat dan gairah hidup baru karena Allah berkenan menerima taubatnya.
• Dapat memperoleh jalan yang benar setelah terjerumus dalam jalan kesesatan.
• Mendapatkan simpati dan dihargai oleh orang lain karena telah kembali kejalan yang benar.
• Dapat mengembalikan nama baik keluarga yang sempat tercoreng meskipun dalam waktu yang lama.
• Menjadikan rasa aman dan tentram bagi kehidupan masyarakat.


 Kelas IX semester II
Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
A. Pengertian Akhlak Terpuji Dalam Pergaulan Remaja
Akhlak karimah adalah segala sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Kendatipun manusia menilai baik, namun apabila tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka hal itu tidak dikatakan baik. Sebalikya, walaupun manusia menilai kurang baik, namun apabila ajaran Islam manila baik, maka hal itu tetaplah baik.
Masa remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak menuju usia dewasa. Namun remaja belum dapat dimasukkan kedalam kelompok orang dewasa, karena mereka masih dalam tahap perkembangan, baik perkembangan fisik maupun perkembangan mental. Usia remaja bag laki-laki dimulai pada umur sekitar 9 -14 tahun, dan bagi perempuan 10-16 tahun.
Dalam pergaulannya sehari-hari antar sesama remaja, seorang remaja muslim harus menadikan nilai-nilai agama dan moral sebagai dasar dalam melakukan berbagai aktifitasnya. Mereka harus tetap berusaha berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut dan menjadikan akhlaqul karimah sebagai hiasan indah yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Mereka tidak boleh ikut-ikutan dalam pergaulan remaja yang tidak sesuai engan moral islamu dan budaya bangsa walupun model pergaulan tersebut katanya sedang ngetrend .
B. Contoh perilaku terpuji dan tercela dalam pergaulan remaja
Sikap dan perilaku yang harus dimiliki da diamalkan oleh seorang remaja seseuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, antara lain sebagai berikut :
1) Melakukan ibadah wajib seperti shalat, puasa dan lainnya
2) Mengucapkan salam kepada orang lain, terutama orang tua dan Guru
3) Menghormati orang yang labih tua dan menyayangi orang yang lebih muda
4) Berikap dantun baik dalam perkataan maupun perbuatan
5) Berperiaku juujur dan berkata benar
6) Berperasangka baik (husnudzan)
7) Memafkan kesalahan orang lain, dan banyak lainnya.
Selain sifat dan perilaku terpuji diatas, kami akan memaparkan beberapa sifat dan perilaku buruk yang harus dihindari dan yang sering dilakukan dalam pergaulan remaja, antara lain :
Berbohong, malas, suka merokok, suka minum-minuman keras, tidak dopan, mencuri, pergaulan bebas, saling menghina, tauran dan banyak lainnya.
C. Bentuk dan Dampak Positif Akhlakul Karimah dalam Pergaulan Remaja
1. Ta’aruf dan Tafahum : upaya untuk saling mengenal dan memahami keadaannya secara jelas, baik yang menyangkut kepribadian maupun keadaan keluarga. Dampaknya itu dapat memperluas hubungan persahabatan dan persatuan, dan juga menumbuhkan sikap saling tolong menolong.
2. Ta’awun dan Tasamuh : terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat dan tercukupi kebutuhan hidupnya masing-masing, dan juga terpenuhi haknya secara adil sesama remaja.
3. Jujur dan Adil : menumbuhkan kepuasan batin karena masing-masing pihak dapat memperoleh hak sebagaimana mestinya.
4. Amanah dan Menepati janji : dapat menumbuhkan rasa kepercayaan bagi pihak lain(yang memberi amanah) dan juga menumbuhkan sikap saling percaya sesama remaja sehingga hubungan persaudaraan terbina kukuh dan baik.

4. Metodologi Pengajaran
Metode yang digunakan dalam pembelajaran Akidah Akhlak ini adalah :
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Diskusi / Presentasi
4) Praktik / Drama
5) Demonstrasi

5. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian.

6. Analisis
Setelah kami membaca dan memahami SK KD ini, kami setuju dan patuh dengan susunan SK KD ini, karena menurut kami susunannya sudah bagus dan lengkap, dimulai dari iman kepada Allah sampai iman kepada taqdir, dan juga berbicara tentang akhlak baik yang dibarengi dengan akhlak tercelanya. Di kompetensi dasarnya juga tersususn dengan rapih, dari mulai penjelasan pengertian, pengidentifikasian, menjelaskan ciri / bukti, dan juga ciri pelakunya dan bagaimana cara mencontohya dengan menampilkan dan mencoba untuk membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari . Jadi menurut kami SK KD ini Sudah bagus, baik dan tidak butuh perubahan lagi.





Daftar Pustaka

Ibrahim , T. dan H. Darso. Membangun Aqidah dan Akhlak untuk madarasah Tsanawiyah. KTSP. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2009.
Masan A.F. Drs. H. M.Pd. Pendidikan Agama Islam Akidah akhlak madrasah Tsanawiyah kurikulum 2008. Semarang : Toha Putra. 2009.
Muhammad bin Shalih Al-Munajjid. Silsilah Amalan Hati. Bandung : Irsyad Baitus Salam. 2006.
Rahman, S.Pi. Aqidah Akhlak (LKS). Bekasi : Hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar