Kamis, 14 Oktober 2010

perncannan dan strategi pembelajaran

Bab I
Pendahuluan
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang sangat memerlukan keterampilan propesional dan banyak sekali dari apa yang harus dikerjakan oleh guru dan instruktur baik di dalam maupun di luar kelas melibatkan pengambilan berbagai keputusan.
Dari masa lampau, banyak dari keputusan-keputusan ini diambil hanya berdasarkan pemikiran ala kadarnya saja dari waktu ke waktu. Pendekatan seperti ini untuk masa sekarang ini tidak mungkin lagi dapat dilakukan. Pentingnya pengambilan keputusan yang memadai oleh guru untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Adalah merupakan karakteristik yang penting dalam proses belajar mengajar, pada hakekatnya keputusan- keputusan ini sering tidak jelas menampak untuk bertumbuh lebih kompleks, apalagi faktor-faktor yang terlibat sering sulit dapat diterapkan semuanya ini menuntut adanya peningkatan propesionalisme dari pihak guru.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran serta lebih efektif, dinamis, efisien dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara 2 subjek pengajaran. Guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedang peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam mencapai tujuan pengajaran maka diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak didknya. Pendidik berusaha mengatur lingkungan belajar bagi anak didik Untuk itu bagi pendidik diperlukan pemilihan strategi dan metode mengajar yang tepat sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalamproses belajar mengajar.






Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Sebelum mengetahui makna dari perencanaan pembelajaran, tentu kita harus mengetahui dulu apa itu perencanaan. Ada beberapa pendapat menurut para ahli, diantaranya:
1. Perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan. -Herbert Simon- (1996)
2. Perencanan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri. -Gordon Rowland- (1993)
3. Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan yang berbeda dari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. -See Sabon- (1987)
4. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. -Oemar Hamalik.
Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Berikut definisi tentang perencanaan pembelajaran:
1. Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable. -Branch- (2002)
2. Ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok. -Ritchy-
3. Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran. -Smith & Ragan-(1993)
4. Proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar). -Zook- (2000)
Definisi lain mengenai Perencanaan Pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan. Perencanaan pembelajaran merupakan sebuah rancangan atau persiapan yang dibuat oleh guru tentang pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
B. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat diatas,dick dan carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Berkenaan dengan model pembelajaran (strategi pembelajaran), Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:

C. Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Gagasan perlunya tujuan dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950. Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang berjudul Preparing Instruction Objective. Sejak pada tahun 1970 hingga sekarang penerapannya semakin meluas hampir di seluruh lembaga pendidikan di dunia, termasuk di Indonesia.
Berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran .
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
(1) tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
(2) tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Yang menarik untuk digaris bawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran seyogyanya dibuat secara tertulis (written plan).
Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian.
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Dick dan Carey (Hamzah Uno, 2009) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran terdiri atas: (1) tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan atau diperbuat oleh anak didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat yang hadir pada waktu anak didik berbuat; dan (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak didik yang dimaksudkan pada tujuan.
Pada bagian lain, Hamzah B. Uno (2009) mengemukakan tentang teknis penyusunan tujuan pembelajaran dalam format ABCD. A=Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar), C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai, dan D=Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima).


D. Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Berikut fungsi perencanaan pembelajaran :
1. Memberi guru pemahaman yang jelas tentang tujuan pendidikan
2. Membantu guru memperjelas pemikirannya terhadap tujuan pendidikan
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai dan prosedur yang digunakan
4. Membantu guru dalam mengenal kebutuhan murid
5. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar
6. Murid akan menghormati guru yang telah mempersiapkan diri
7. Memberikan kesempatan bagi guru untuk mengembangkan profesionalnya
8. Membantu guru memiliki perasaan percaya diri
9. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan memberikan bahan up to date

E. Prinsip Perencanaan Pembelajaran
Berikut prinsip perencanaan pembelajaran :
1. Pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal.
2. Perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa.
3. Hendaknya diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual.
4. Hendaknya dikembangkan dengan pendekatan sistem. Menggunakan langkah-langkah dalam proses pengembangan
5. Harus mempertimbangkan pemanfaatan berbagai sumber dan alat bantu belajar.






Bab III
Kesimpulan
Perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Perencanaan Pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan. Perencanaan pembelajaran merupakan sebuah rancangan atau persiapan yang dibuat oleh guru tentang pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
J. R David, Wina Senjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp dan David E. Kapel menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Sementara itu, Oemar Hamalik menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran .
Fungsi perencanaan pembelajaran, diantaranya: Memberi guru pemahaman yang jelas tentang tujuan pendidikan, Membantu guru memperjelas pemikirannya terhadap tujuan pendidikan, Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai dan prosedur yang digunakan, Membantu guru dalam mengenal kebutuhan murid.

Prinsip perencanaan pembelajaran diantaranya : Pembelajaran yang disiapkan secara cermat dan sistematis akan dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal, Perencanaan yang cermat dan sistematis dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teori belajar dan karakteristik siswa, Hendaknya diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual.

Daftar Pustaka
Hamalik, Umar . 2003 Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. Dr. MPd. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Supriawan, Dedi dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Http/www. Goegle. Perencanaan pembelajaran (file. Upi. Eduai. Php.)
Http/www. Zaifbio.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar